USD/JPY mencapai tertinggi 24 tahun di atas 145,50 meskipun ada pelemahan di Jepang dan AS
USD/JPY menunjukkan reli empat hari karena pembeli menantang tertinggi multi-tahun September. Tingkat Treasury AS 10-tahun meningkat untuk minggu kedelapan berturut-turut karena laporan ketenagakerjaan AS yang lebih kuat dan perkiraan Fed yang hawkish. Intervensi BOJ dan tantangan untuk bank sentral hawkish tidak efektif dalam menjinakkan pasar bull. Risalah IHK dan FOMC AS akan menjadi penting dalam menentukan kenaikan yen lebih lanjut.

USD/JPY tetap bullish di dekat 145,50, menyentuh tertinggi 24 tahun yang tercatat pada akhir September selama sesi perdagangan Asia hari Senin. Kemajuan terbaru dalam pasangan yen-dolar mungkin terkait dengan tren naik umum dolar, meskipun fakta bahwa liburan di Jepang dan Amerika Serikat menimbulkan rintangan bagi para pedagang momentum.
Terlepas dari ini, Indeks Dolar AS (DXY) telah meningkat selama tiga hari terakhir, membalikkan penurunan minggu sebelumnya dari tertinggi 20 tahun, karena pasar telah mempertimbangkan kenaikan suku bunga Fed 75 basis poin (bps). Di balik taruhan hawkish Fed bisa menjadi laporan pekerjaan AS yang lebih kuat dan sentimen optimis pembuat kebijakan, yang mengantisipasi kenaikan suku bunga tambahan sebelum jeda.
Nonfarm Payrolls (NFP) melonjak menjadi 265 ribu dari perkiraan 250 ribu, yang mendorong DXY pada hari Jumat setelah laporan pekerjaan September. Penurunan mengejutkan pada tingkat pengangguran dari 3,7% menjadi 3,5% juga menopang indeks dolar AS, meskipun analis memperkirakan tidak ada perubahan.
Kekhawatiran akan resesi dan konflik geopolitik yang semakin intensif antara Rusia dan Ukraina juga mempengaruhi pasar imbal hasil Treasury AS dan nilai tukar USD/JPY . Penting adalah fakta bahwa imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik selama delapan minggu berturut-turut sebelum menjadi stabil di sekitar 3,90 persen. Wall Street dan S&P 500 Futures terkena dampak negatif dari imbal hasil yang lebih kuat.
Harus digarisbawahi bahwa seringnya pembelian obligasi oleh Bank of Japan (BOJ) gagal menantang penjual USD/JPY, karena bank sentral Jepang terus mempertahankan kebijakan uang murahnya, berbeda dengan retorika hawkish Fed.
Ke depannya, liburan hari ini di Amerika Serikat dan Jepang mungkin menawarkan dorongan minimal bagi pembeli USD/JPY, tetapi pergerakan pasar menuju penghindaran risiko diperkirakan akan mendukung aksi harga naik. Meski begitu, Risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada hari Rabu dan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada hari Kamis akan sangat penting untuk arah jangka pendek.
Bonus rabat untuk membantu investor berkembang di dunia trading!