USD/JPY diperkirakan akan melanjutkan perjalanan naiknya dari 132,00 karena BOJ lebih memilih pelonggaran kebijakan tambahan
Terlepas dari sentimen pasar yang berisiko, USD/JPY diperkirakan akan melanjutkan kenaikannya. Yen Jepang dipengaruhi oleh keputusan Bank of Japan (BOJ) untuk lebih melonggarkan kebijakan moneter guna mendorong pertumbuhan upah. Dalam perekonomian Amerika Serikat, kenaikan suku bunga dapat mengakibatkan perlambatan proses penciptaan lapangan kerja.

Di awal sesi Asia, pasangan USD/JPY secara bertahap mundur menuju level support utama 132,00. Setelah lonjakan besar ke sekitar 132,70, aset mengalami tekanan jual yang lemah. Terlepas dari sentimen pasar berisiko, mata uang utama dapat melanjutkan tren naik karena Bank of Japan (BOJ) telah mendukung pelonggaran kebijakan tambahan untuk meningkatkan upah.
S&P500 menunjukkan rebound yang lebih kuat pada hari Rabu setelah penurunan dua hari karena Federal Reserve (Fed) diperkirakan akan memperlambat laju kenaikan suku bunga.
Indeks Dolar AS (DXY) turun secara signifikan di bawah 104,00 karena penyesuaian terhadap lambatnya pengetatan kebijakan Fed meramalkan penurunan indeks harga AS untuk barang dan jasa. Selain itu, dukungan mayoritas pembuat kebijakan Fed untuk tingkat kenaikan suku bunga yang lebih lambat telah mendorong imbal hasil obligasi Treasury AS. Imbal hasil US Treasuries 10 tahun turun menjadi sekitar 3,69 persen.
Investor akan memantau publikasi Perubahan Ketenagakerjaan Pemrosesan Data Otomatis (ADP) Amerika Serikat (Des), yang diantisipasi akan lebih tinggi pada 150 ribu dari rilis sebelumnya 127 ribu. Sebaliknya, Nonfarm Payrolls (NFP) AS menunjukkan peningkatan 200 ribu pekerjaan dibandingkan dengan pengumuman sebelumnya sebesar 263 ribu. Pengumuman Institute of Supply Management (ISM) AS tentang penurunan jumlah aktivitas manufaktur dan keputusan Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga meningkatkan perkiraan perlambatan dalam proses penciptaan lapangan kerja.
Di sisi Tokyo, yen Jepang mengalami penurunan tajam setelah Gubernur BOJ Haruhiko Kuroda mengusulkan pelonggaran kebijakan tambahan untuk mendorong indeks harga upah guna mencapai proyeksi inflasi yang lebih tinggi untuk CY2023 dan CY2024.
Bonus rabat untuk membantu investor berkembang di dunia trading!