USD/JPY Berkonsolidasi Di Bawah 140,00, Dengan Sisi Bawah Lebih Disukai Menjelang Data Ketenagakerjaan AS
Saat perhatian beralih ke data Ketenagakerjaan AS, USD/JPY menavigasi kisaran terbatas di bawah 140,00. Sisi atas Indeks USD terhambat oleh optimisme mengenai pengesahan sederhana proposal plafon utang AS yang disetujui oleh Partai Republik. Penurunan dalam pembukaan lapangan kerja dapat disebabkan oleh kondisi kredit yang ketat yang diberlakukan oleh bank-bank regional AS dan kenaikan suku bunga yang diberlakukan oleh Federal Reserve.

Di sesi Tokyo, pasangan USD/JPY menampilkan pola bolak-balik di bawah 140,00. Karena sisi atas Indeks USD tampak terbatas hingga rilis data Ketenagakerjaan Amerika Serikat, diperkirakan aset akan memperpanjang penurunannya.
Setelah hari Selasa yang datar, kontrak berjangka S&P500 menunjukkan kenaikan moderat di sesi Asia. Karena investor menunggu rilis data lengkap pasar tenaga kerja AS, sentimen pasar secara keseluruhan tampak tenang.
Sisi atas Indeks USD terhambat oleh optimisme mengenai pengesahan sederhana proposal plafon utang AS yang disetujui oleh Partai Republik. Seperti dilansir Reuters, Selasa malam, Dewan Perwakilan Rakyat Kevin McCarthy mendesak anggota Republik untuk mendukung perjanjian bipartisan untuk menaikkan plafon utang AS sebesar $31,4 triliun, menyebutnya sebagai perjanjian paling konservatif yang pernah ada.
Data Ketenagakerjaan AS akan tetap menjadi sorotan di masa mendatang. Diantisipasi bahwa Pembukaan Pekerjaan JOLTS hari Rabu akan menjadi 9,375 juta, turun dari rilis sebelumnya 9,59 juta. Penurunan lapangan kerja akan mengindikasikan penurunan permintaan tenaga kerja. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi kredit bank regional AS yang terbatas dan keputusan Federal Reserve (Fed) untuk menaikkan suku bunga, yang telah meredupkan prospek ekonomi. Kamis malam akan melihat publikasi data Ketenagakerjaan Pemrosesan Data Otomatis (ADP) AS, yang diperkirakan akan menunjukkan penurunan dari sebelumnya meningkat 296 ribu menjadi 170 ribu.
Di depan Yen Jepang, Perdagangan Ritel bulanan Jepang (April) berkontraksi sebesar 2,3%, sedangkan pasar mengharapkan kinerja yang datar. Data Perdagangan Ritel tahunan meningkat sebesar 5,0% pada tingkat yang lebih rendah dari yang diantisipasi sebesar 7,0% dan dari rilis sebelumnya sebesar 7,2%. Hal ini dapat memberikan tekanan pada Bank of Japan (BoJ), karena permintaan ritel yang lemah dapat mengurangi tekanan inflasi. Gubernur Bank of Japan Kazuo Ueda fokus menjaga inflasi di atas 2%.
Bonus rabat untuk membantu investor berkembang di dunia trading!