GBP/USD terlihat akan merebut kembali 1,2300 di tengah suasana pasar yang optimis, Inflasi AS/Inggris menjadi fokus
GBP/USD berusaha untuk mendapatkan kembali 1,2300 di tengah suasana pasar yang bullish. Indeks Dolar AS telah merosot di bawah 105,00 karena perkiraan penurunan Inflasi AS. Investor tidak boleh mengabaikan perkiraan lonjakan inflasi Inggris yang mengejutkan di tengah kenaikan harga pangan yang stabil.

Setelah jatuh mendekati 1,2260 selama sesi Tokyo, permintaan untuk pasangan GBP/USD telah meningkat. Cable berusaha merebut kembali resistance level bulat di 1,2300 karena selera risiko investor telah meningkat jauh menjelang rilis statistik inflasi Amerika Serikat.
Indeks Dolar AS (DXY) telah turun di bawah level support 105,00 karena kekhawatiran inflasi pra-AS di kalangan investor telah menguap. S&P500 futures menahan kenaikan Senin mereka yang tercatat pada perkiraan penurunan tekanan inflasi. Pada skala yang lebih luas, optimisme telah didukung oleh pergeseran yang diantisipasi dalam pendekatan Federal Reserve (Fed) terhadap suku bunga.
Street memprediksi penurunan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS didorong oleh penurunan harga bensin dan perkiraan inflasi konsumen satu tahun. Survei bulanan Ekspektasi Konsumen yang dilakukan oleh Federal Reserve Bank of New York mengungkapkan pada hari Senin bahwa ekspektasi inflasi satu tahun konsumen AS turun menjadi 5,2% pada November dari 5,9% pada Oktober, menandai penurunan satu bulan terbesar dalam catatan. Hal ini mengakibatkan turunnya konsensus inflasi umum menjadi 7,3% dan inflasi inti menjadi 6,1%.
Di depan Pound Sterling, investor mengharapkan publikasi angka Ketenagakerjaan Inggris dan CPI, yang akan datang masing-masing pada hari Selasa dan Rabu. Tingkat Pengangguran triwulanan (Oktober) terlihat lebih tinggi di 3,7% dibandingkan pengumuman sebelumnya sebesar 3,6%. Selain itu faktor yang paling berpengaruh adalah data Average Earnings. Penghasilan Rata-Rata Kuartal tidak termasuk angka Bonus terlihat lebih tinggi di 5,9% vs. rilis sebelumnya 5,7%.
Sedangkan inflasi headline Inggris diperkirakan turun menjadi 10,9% dari pengumuman sebelumnya sebesar 11,1%. Inflasi harga pangan meroket sebagai akibat dari masalah pasokan pangan, kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan harga input. Investor tidak boleh mengabaikan kemungkinan kenaikan inflasi yang tidak terduga.
Bonus rabat untuk membantu investor berkembang di dunia trading!