GBP/JPY Jatuh Di Bawah 161,50 Karena Reli Berhenti Di Tengah Kekhawatiran Inflasi Dan Komentar Dari Gubernur BoE Bailey
Gubernur BoE Bailey menekankan kewaspadaan dalam menghadapi inflasi yang terus-menerus. Imbal hasil obligasi global dan sentimen risiko yang optimis mendukung reli GBP/JPY. BRC melaporkan peningkatan inflasi Inggris, sementara Jepang merencanakan stimulus 2,2tn JPY.

Setelah reli cepat, GBP/JPY berhenti dan mencapai tertinggi mingguan di 161,80. Hal ini disebabkan oleh sentimen risiko yang optimis pada hari Senin dan meningkatnya imbal hasil obligasi global, yang mendorong pasangan mata uang tersebut.
Gubernur Bailey dari Bank of England (BoE) dalam pidatonya baru-baru ini menekankan perlunya tetap waspada terhadap indikator tekanan inflasi yang terus-menerus. Dia mencatat bahwa pengetatan moneter tambahan mungkin diperlukan jika tekanan ini terwujud. Meski ada tanda-tanda ketahanan ekonomi, Bailey memperingatkan bahwa lintasan inflasi mungkin tidak sepenuhnya mulus. Tujuan utama dari kebijakan moneter adalah untuk mencegah inflasi berkepanjangan yang disebabkan oleh faktor eksternal. Bailey juga mengidentifikasi tekanan signifikan di bagian sistem perbankan global, yang dapat berdampak pada ekonomi global secara keseluruhan.
Bailey menyatakan bahwa dampak lengkap dari kenaikan suku bunga bank baru-baru ini belum terasa, dan ketidakaktifan yang disebabkan oleh pensiun dini mungkin telah berkontribusi pada kenaikan suku bunga siklus. Sebagai akibat dari faktor-faktor ini, Bank of England menaikkan suku bunga secara substansial. Bailey mengingatkan bahwa inflasi mungkin lebih persisten dari yang diantisipasi, sehingga penting untuk tetap mewaspadai indikator tekanan inflasi. Jika tekanan tersebut terwujud, pengetatan moneter tambahan mungkin diperlukan untuk menahan inflasi.
Secara keseluruhan, pidato Bailey menekankan komitmen Bank of England untuk mendorong pembangunan ekonomi dengan tetap menjaga stabilitas harga. BoE dengan rajin mengelola risiko untuk memastikan inflasi tetap dalam kisaran target.
Karena kurangnya konferensi pers pada pertemuan BoE bulan Maret, pernyataan ini patut diperhatikan. Mayoritas analis memperkirakan BoE akan menangguhkan pada bulan Mei, tetapi beberapa mengantisipasi pengetatan tambahan akan diperlukan karena pengendalian inflasi tetap menjadi prioritas utama bank sentral atas ketidakpastian perbankan.
Konsorsium Ritel Inggris (BRC) melaporkan bahwa inflasi harga toko agregat meningkat menjadi 8,9% di bulan Maret dari 8,2% di bulan Februari, menyoroti tekanan inflasi. Di sisi lain, Menteri Ekonomi Jepang Goto mengumumkan niat untuk membelanjakan JPY 2.200.000.000 untuk program stimulus.
Bonus rabat untuk membantu investor berkembang di dunia trading!